Di dalam Al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan bukti-bukti mengenai hal keutamaan ilmu pengetahuan. Diantaranya ialah firman Alloh 'azza wa jalla :
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
( Ali 'Imran : 18 )
Perhatikanlah ayat di atas, bukankah untuk kesaksian itu di mulainya dengan Dirinya sendiri, menomor duakan golongan malaikat, sedang sebagai nomor tiganya ialah orang-orang yang berilmu pengetahuan. Ini saja sudah cukup sebagai hal yang menunjukkan kemuliaan dan keutamaan mereka itu.
Alloh berfirman pula :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
( Al Mujadalah : 11 )
Juga berfirman Alloh 'azza wa jalla :
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
( Zumar : 9 )
Demikian pula firman Alloh Ta'ala :
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
"Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
( Fatir : 28 )
Alloh Ta'ala berfirman :
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلً
"Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)."
( An Nisa' : 83 )
Jadi mengenai hukumnya dalam segala kejadian yang berlangsung, senantiasa di kembalikan kepada orang-orang yang berilmu pengetahuan itu, bahkan martabat mereka itu di susulkan setingkat kemudian sesudah martabat para nabi dalam mengkasyafkan hukum Alloh Ta'ala.
Adapun hadist-hadistnya yang berkenan dengan keutamaan ilmu pengetahuan itu, di antaranya ialah sabda Rasululloh S.A.W. :
"Barangsiapa yang di kehendaki baik oleh Alloh, maka ia di pintarkan dalam hal keagamaan dan diilhami olehNya kepandaian dalam hal itu."
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan tambahan kata-kata "diilhami olehNya kepandaian" itu diriwayatkan oleh Tharbani.
Juga sabda beliau S.A.W. :
"Para alim ulama adalah pewaris para nabi."
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban.
Sudah jelaslah bahwa tiada lagi lebih tinggi di atas pangkat kenabian itu dan tiada kemuliaan yang lebih tinggi di atas pangkat sebagai pewaris beliau-beliau itu.
Rasululloh S.A.W. bersabda pula :
"Apabila aku di datangi oleh sesuatu hari dan aku tidak bertambah ilmuku pada hari itu yang dapat mendekatkan diriku kepada Alloh 'azza wa jalla, maka tidak ada keberkahan untukku dalam terbitnya matahari pada hari itu."
Diriwayatkan oleh Thabrani, Abu Na'im dan Ibnu Abdilbar.
Dalam menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan itu lebih utama dari pada ibadat dan penyaksian, Rasululloh S.A.W. bersabda :
"Keutamaan seorang alim di atas seorang 'abid (orang yang beribadat) sebagaimana keutamaanku di atas serendah-rendah orang dari golongan sahabat-sahabatku."
Diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Cobalah perhatikan dengan seksama, betapa nilainya ilmu pengetahuan itu sehingga dipersamakan seiring dengan derajat kenabian dan betapa pula kerendahannya sesuatu amalan yang sunyi dari ilmu pengetahuan, sekalipun yang beramal ibadat itu tentunya tidak terlepas dari pengetahuan cara beribadat yang senantiasa dikenalkan mengerjakannya, sebab andaikata tanpa pengetahuan perihal cara peribadatan itu, pastilah bukan ibadat namanya.
Juga sabda Rasululloh S.A.W. :
"Keutamaan orang yang berilmu di atas orang yang beribadat itu seperti keutamaan bulan purnama di atas seluruh bintang-bintang lainnya."
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nas-i dan Ibnu Hibban.
Salah satu di antara berbagi-bagai wasiat yang disampaikan oelh Lukman kepada puteranya ialah :
"Hai anakku, pergaulilah para alim ulama dan rapatilah mereka itu dengan kedua lututmu, sebab sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta'ala itu menghidupkan hati dengan cahaya hikmat sebagaimana Dia menghidupkan bumi dengan hujan lebat dari langit."
Di salin dari buku :
"BIMBINGAN UNTUK MRNCAPAI TINGKAT MU'MIN"
0 komentar:
Posting Komentar