Jumat, 04 Januari 2013

Makhluk Yang Tidak Sempurna


Ketika manusia di lahirkan ke dunia, ia dalam keadaan suci dan tidak berdosa. Namun manusia juga lahir dalam keadaan tidak ber ilmu dan belum mengetahui apa-apa. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, manusia tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun fikirannya. Setiap waktu, manusia akan menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya. Dan karena manusia di bekali otak, manusia mampu berfikir dan memecahkan masalah dalam hidupnya. Dari situlah manusia mulai belajar dan mendapatkan ilmu dalam kehidupannya. Sedangkan menuntut ilmu sendiri di haruskan dalam kehidupan kita di dunia. 

“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan”. (HR. Ibnu Abdul Barr).
Maka jelas kiranya bahwa menuntut ilmu pengetahuan memang diwajibkan. Dengan ilmu kita bisa meraih dunia, dengan ilmu kita dapat meraih akhirat dan dengan ilmu pula kita bisa meraih kedua-duanya.
Rasulullah Saw sendiri pernah menegaskan bahwa menuntut ilmu itu dimulai sejak dari kecil hingga seseorang meninggal dunia. Jadi tak ada kata terlambat untuk memulainya, namun penekanannya tetap diutamakan semenjak kecil dan beliau juga pernah bersabda :
“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu merupakan kewajiban pada setiap orang Islam…..”. (HR. Ibnu Abdul barr).
Ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tetap harus dicari meskipun jaraknya sangat jauh dari tempat kita berada, sebab hal itu merupakan suatu kewajiban bagi orang Islam. Kalau kita bandingkan pada jaman Rasulullah, negeri Cina waktu itu sangat jauh tempatnya dari tanah Arab dan untuk sampai ke sana memerlukan waktu berhari-hari lamanya sedangkan kendaraan yang ada hanyalah onta.

Namun sebagai makhluk yang tidak sempurana, semasa hidupnya tidak luput dari kesalahan dan dosa. Namun Alloh sangat sayang kepada kita semua, Alloh akan memberikan ampunan untuk hambaNya yang mau bertaubat dengan sungguh-sungguh setelah sadar dan telah melakukan kesalahan dan dosa. Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa mengucap istighfar setelah melakukan perbuatan dosa baik sengaja maupun tidak sengaja. 
Kalau di lihat dari awalnya manusia lahir tidak membawa apa-apa, maka kita sebagai manusia jangan marah jika kita di bilang bodoh,.. karena kita sendiri masih belajar dalam hidup ini. Tidak ada yang paling hebat dan paling pandai. Karena pemilik sejatinya hanyalah Alloh saja. Kita juga harus belajar dari padi, semakin berisi maka semakin merunduk. Begitupun seharusnya dengan manusia, semakin ia berilmu, semakin ia rendah hati dan tidak sombong.

Jika seseorang tersebut dalam hidupnya menjadi islam ataupun non islam, bisa jadi tergantung dengan yang membesarkannya. Sewaktu ia di kecil, ia akan di didik dan di ajari seperti keyakinan orang yang telah mendidiknya. Bisa jadi seseorang tersebut menjadi Islam ataupun non islam karena mengikuti orang yang telah mendidiknya sejak kecil. Namun tidak menutup kemungkinan ketika ia dewasa ia memiliki keyakinan sendiri dan memilih untuk mengikuti sesuai dengan keyakinannya dan berbeda dengan keyakinan orang yang telah mendidiknya. Namun tak sedikit pula yang mendapatkan hidayah dari Alloh, yang dahulunya jahiliah menjadi baik, yang dulunya non muslim jadi muslim, banyak sekali contohnya,... mulai dari zaman Rasulullah dahulu hingga zaman sekarang ini.

Jika kita hendak mencari kebenaran, tahu dari manakah sesuatu tersebut bisa di katakan benar??? Apakah dari perkataan seseorang, lalu kita mempercayainya,..??? meamang hidup ini beragam, dan tak sedikit pula yang demikian, meyakini suatu kebenaran dari perkataan orang lain. Namun ada pula yang tidak mempercayai perkataan orang begitu saja, dan cencerung untuk mencari tahu sendiri dan membuktikannya sendiri hingga ia benar-benar yakin. Namun sejatinya kebenaran tersebut hanya Alloh lah yang mengetahuinya....

0 komentar:

Posting Komentar

    About