Bantengan merupakan salah satu kaesenian yang terkenal di masyarakat , tepatnya di kecamatan Trawas kabupaten Mojkerto. Sebenarnya kesenian bantengan ini tidak hanya di lingkungan kecamatan Trawas saja, namun juga menyebar ke berbagai daerah terutama di Jawa Timur. Namun tak semua masyarakat di Jawa Timur mengenalnya. Kesenian ini banyak di gelar dalam acara hajatan, pawai maupun acara-acara lainnya. Hampir di semua desa di kecamatan Trawas memiliki grup kesenian tersebut. Bahkan ada pula yang satu desa memiliki tiga grup sekaligus dengan nama yang berbeda-beda tentunya. Selain bantengan sendiri, biasanya dalam satu grup kesenian tersebut ada perpaduan antara Bantengan dengan Kuda Lumping atau Jaran Kepang (Dalam Bahasa Jawa). Dalam aksi permainannya pasti ada adegan kesurupan alias kerasukan makhluk gaib, itu pasti, karena dari situlah yang di tunggu-tunggu oleh masyarakat dan yang menarik di saksikan. Pada saat pemain dari Bantengan kerasukan, maka antara banteng satu dengan banteng satunya lagi akan di adu, dan keduanya saling tumbuk menumbuk. Yang pasti tidak di biarkan secara liar, melainkan ada penjaganya dan pawangnya, kalau enggak bisa berbahaya dong. Namun tidak hanya pemain Bantengan saja yang kesurupan, pemain kuda lumping juga bisa, bahkan ada juga penonton yang ikut kesurupan gara-gara pikirannya kosong. Oleh karena itu kalau kita hendak menyaksikan yang begitu-begituan jangan sampai kita melamun ya, nanti kesambet setannya. Di samping itu, pawangnya juga telah menyiapkan sesaji dan kemenyan, tujuannya tidak lain adalah untuk memanggil makhluk gaib tersebut dong. Sedangkan tokoh-tokoh dalam kesenian selain Bantengnya sendiri juga ada yang namanya Macanan, Celeng, Ketek (Kera), Buto, Jepaplok dan Jaranan. Demikianlah sekilas info mengenai kesenian Bantengan.
Bersambung......
0 komentar:
Posting Komentar